BursaIndonesia.ID – Pada tanggal 10 Januari 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi mengumumkan terjadinya unusual market activity (UMA) atas saham PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX). Fenomena ini menjadi perhatian khusus karena harga saham Kentanix mengalami penurunan di luar kebiasaan dalam beberapa hari terakhir.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham KSIX tersebut, kami sampaikan bahwa BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut,” demikian pengumuman resmi yang dirilis oleh BEI dan dikutip pada Senin (13/1/2025).Saham PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) baru saja tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2025. Pada hari pencatatan pertama, saham ini langsung melonjak hingga auto reject atas (ARA) sebesar 25%. Namun, dua hari berikutnya menjadi periode penuh gejolak bagi saham KSIX. Pada 9 Januari 2025, saham ini anjlok sebesar -24,96%, diikuti dengan penurunan lanjutan sebesar -23,11% pada 10 Januari 2025.
PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) dikenal sebagai emiten yang bergerak di sektor properti. Berdasarkan data terkini, pengendali utama dan penerima manfaat akhir (ultimate beneficiary owner/UBO) dari perusahaan ini adalah Franciscus Bing Aryanto, Gerda Veronica, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, Poppy Hadiman S, dan Theresia Harsini.
Menariknya, para UBO Kentanix Supra International ini juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari emiten farmasi terkemuka, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Keterkaitan ini menjadi salah satu hal yang turut mendapatkan perhatian investor.PT Kentanix Supra International Tbk saat ini tengah fokus pada ekspansi proyek hunian dan komersial, khususnya di kawasan Jabodetabek. Direktur Utama Kentanix Supra Internasional, Ferdinand Aryanto, menjelaskan bahwa ekspansi tersebut diharapkan mampu mendukung target marketing sales perusahaan sebesar Rp 300 miliar pada tahun 2025.
“Kami masih fokus di Jabodetabek karena potensi pengembangannya masih besar. Selain hunian, kami juga mengembangkan ruko-ruko komersial yang menjadi bagian dari proyek kami,” jelas Ferdinand seusai pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (8/1/2025).Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, KSIX berencana melakukan ekspansi proyek baru di wilayah Bekasi pada tahun ini. Perusahaan juga menunjukkan komitmennya untuk mendukung program pemerintah melalui partisipasi dalam program pembangunan 3 juta rumah.
“Kami memang memiliki sejumlah proyek hunian subsidi. Program ini akan kami hitung sebagai kontribusi kami ke arah itu,” ungkap Ferdinand. Meski begitu, perusahaan tetap memprioritaskan pengembangan di segmen pasar menengah hingga menengah atas.Dalam rencana jangka panjangnya hingga tahun 2026, Kentanix Supra International menargetkan pengembangan tambahan sekitar 30 hektare lahan. Fokus utama akan diarahkan pada 3-4 proyek besar yang tersebar di berbagai wilayah strategis.
“Rencana pengembangan ini sangat tergantung pada akuisisi lahan, tetapi kami terus berupaya memperluas cakupan proyek,” tambah Ferdinand. Ambisi ini menunjukkan keyakinan KSIX terhadap potensi pertumbuhan di sektor properti, terutama di kawasan Jabodetabek.
Dengan strategi yang matang dan dukungan dari pasar, Kentanix Supra International optimistis mampu mencapai target pertumbuhan yang telah dicanangkan. Namun, tantangan dari fluktuasi harga saham dan pengawasan BEI atas UMA menjadi aspek penting yang harus diantisipasi perusahaan untuk menjaga kepercayaan investor.